Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kolaborasi Internasional, Dinkes Sinjai Bersama YDTI dan PerMaTa Hadirkan dokter Ahli Kusta dari Belanda

Sabtu, 26 Juli 2025 | 08:17 WIB Last Updated 2025-07-26T00:17:25Z

PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI - Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya pengendalian dan penanganan penyakit kusta melalui pelaksanaan On the Job Training (OJT) Perawatan Luka Penderita Kusta yang berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025 di Puskesmas Samataring.

Kegiatan ini menghadirkan dr. Willem Theuvenet, seorang dokter ahli kusta asal Belanda yang secara khusus datang untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman praktik terbaik dalam penanganan luka akibat kusta. Ia akan didampingi oleh dr. Iswahyudi dari RSP Tadjuddin Chalid Makassar.

Kegiatan ini diinisiasi atas kerja sama dengan Yayasan Dedikasi Tjipta Indonesia (YDTI) dan Perhimpunan Mandiri Kusta (PerMaTa) Sulawesi Selatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai menugaskan seluruh pengelola program kusta di Puskesmas untuk hadir, terutama dari Puskesmas Kampala, Panaiang, dan Samaenre yang diminta membawa pasien kusta penyandang disabilitas yang telah teridentifikasi oleh YDTI.

Akhriani, SKM., M.Kes., selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sinjai mengapresiasi kehadiran dr. Willem sebagai bentuk kolaborasi internasional dalam peningkatan kapasitas SDM kesehatan daerah.

Kehadiran dr. Willem dari Belanda menjadi kesempatan berharga bagi tenaga kesehatan kami. Beliau adalah ahli yang sudah banyak menangani kasus kusta di berbagai negara. Ilmu yang dibagikan akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan mutu layanan perawatan luka bagi penyintas kusta di Sinjai,” ujarnya. (Adv).



Akhriani juga menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menghapus stigma sosial terhadap penyintas kusta di masyarakat.

Dengan adanya pelatihan ini, Dinas Kesehatan berharap pelayanan terhadap pasien kusta di Sinjai dapat menjadi lebih inklusif, bermutu, dan berbasis pendekatan kemanusiaan.
×
Berita Terbaru Update