PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI - Soal video viral di media sosial yang beredar dugaan pemukulan yang dilakukan Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar ke pendemo. Selasa 2 September 2025.
Dalam video yang beredar dengan durasi sekira 1 menit lebih itu terlihat Kapolres mengayunkan tongkat saat aksi unjuk rasa.
Dibantah oleh salah satu personelnya, Bripda Muhammad Yusuf Satria.
"Saat itu Bapak Kapolres Sinjai berada di teras gedung Kantor DPRD bersama Forkopimda turun langsung melakukan pengamanan ketat dan untuk memastikan tidak terjadi tindakan represif terhadap pendemo,"ujarnya kepada Paparazziindocom di Mapolres.
Suasana mulai memanas saat massa aksi demonstrasi ingin memaksa masuk ke Kantor DPRD Sinjai jelang magrib, kejadian saling dorong antara puluhan masa dan aparat tidak terelakkan.
"Menurutnya dalam video tersebut, tidak ada pendemo yang kena Pukul dari tongkat Kapolres, saat terjadi kericuhan saling dorong saya sempat maju dan tersulut emosi, bergerak maju tiba-tiba helm yang saya pakai berbunyi seperti kena sesuatu, ternyata setelah saya menoleh kebelakang, Kapolres yang memukul dari belakang dan meminta mundur personel serta tetap menjaga pengamanan aksi berjalan humanis,"katanya.
"Kapolres justru mencegah personelnya yang diduga akan bertindak represif kepada pendemo. Kapolres meminta kami dan seluruh personel gabungan mundur dan kembali merapatkan barisan.
"Kapolres dengan tegas meminta kepada anggota jangan bertindak berlebihan, personel disuruh mundur, intinya dalam video tersebut, helm saya yang kena pukul,"ujar Bripda Muh Satria.
Bahkan beberapa petugas di lapangan cedera tangannya akibat terkena kawat penghalang saat melakukan pengamanan.
Hal senada disampaikan pula Kasi Intel, Hasan Loang, "saat aksi saling dorong antara puluhan aksi demonstrasi dan aparat, saya ada didepan, dan mengingatkan kepada pendemo bahwa sekarang sudah pukul 18.00 WITA, masuk waktu magrib, namun aksi dorong mendorong tetap terjadi, bahkan ada massa yang melempar ke arah petugas,"ujarnya.
"Sementara Bapak Kapolres jauh dari pendemo ada dua baris personel yang berdiri didepannya, jadi kalau dikatakan Kapolres memukul pendemo itu tidak mungkin bisa dijangkau dan yang kena itu adalah personil,"tegasnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Plt Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Santoso," tidak ada pemukulan kepada massa pendemo, yang kena pukul itu justru helm anggota, karena saat itu Kapolres meminta anggotanya mundur dan untuk mencegah terjadinya tindakan represif kepada para demonstran,"tandasnya.
Kapolres dengan tegas meminta seluruh personel gabungan mundur dan kembali merapatkan barisan.
"Intinya aksi demonstrasi kemarin, kita kawal dan lakukan pengamanan penyampaian aspirasi dengan mengedepankan humanisme, segala bentuk penyampaian aspirasi yang disuarakan oleh para demonstran kita hormati selama tidak merusak fasilitas negara dan bertindak anarkis,"tutupnya. (Pz).