Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Air Laut di Pelabuhan Cappa Ujung Sinjai Rata Dengan Jalan Amanagappa

Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:49 WIB Last Updated 2025-07-05T08:50:24Z
Air Laut di Pelabuhan Cappa Ujung rata dengan jalan. (Foto; Paparazzi).

PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI - Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Sinjai dengan intensitas tinggi sejak malam hingga siang hari, menyebabkan tanah longsor dan beberapa ruas jalan dan pemukiman warga di kota Sinjai Kecamatan Sinjai Utara terendam banjir, dan Kecamatan lainnya.

Terpantau seperti di Kelurahan Lappa, lingkungan Lappae beberapa rumah warga terendam banjir setinggi timit kaki orang dewasa atau sekitar 50 cm.


Bahkan permukaan air laut di Pelabuhan Cappa Ujung, Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah rata dengan jalan Amanagappa.

Salah seorang warga Larea-rea, Kelurahan Lappa, Abdullah yang akrab disapa Pang Ruki, mengatakan," kejadian ini disebabkan selain hujan deras, air laut pasang begitu juga air sungai Tangka meluap. Ketemu air pasang dan air sungai, hingga menyebabkan terjadinya genangan banjir setinggi 50 Cm, setinggi tumit kaki orang dewasa,"jelasnya. Sabtu (05/07/2025).


"Selain itu pula, menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di selokan, sungai dan di laut masih kurang, sehingga menyebabkan air di selokan aliran sungai tersumbat dengan tumpukan sampah pelastik bekas kemasan air gelas dan botol Aqua.

Kita berharap semoga sebentar malam hujan sudah tidak turun lagi seperti semalam,"katanya.

Pantauan dilapangan, bukan hanya pemukiman warga yang terendam banjir, fasilitas Sekolah Dasar (SD) Negeri 102 yang berada di Jalan Halim Perdanakusuma ikut terendam banjir langganan.

Bencana ini turut mengakibatkan terputusnya beberapa akses jalan dan jembatan.

Salah satu infrastruktur yang terdampak adalah jembatan gantung yang ambruk diterjang derasnya arus Sungai Biroro.

Jembatan tersebut merupakan penghubung utama antara Kecamatan Sinjai Timur dan Tellulimpoe, tepatnya menghubungkan Desa Biroro dan Desa Massaile.

Selain itu, jembatan Bonto Boddong yang menghubungkan Desa Songing dengan Desa Puncak di Kecamatan Sinjai Selatan juga mengalami kerusakan parah dan kini tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

Sementara itu Kepala BPBD Sinjai, Budiaman, melalui Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Oktave mengimbau, "seluruh masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar bantaran sungai, lereng perbukitan, dan wilayah rawan longsor, agar lebih waspada. Segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi peningkatan debit air atau retakan tanah,” ujarnya.

Lanjutnya, "Saat ini, BPBD Sinjai juga telah menyiagakan tim siaga bencana dan berkoordinasi dengan aparat desa serta pemerintah kecamatan untuk penanganan dan pendataan wilayah terdampak,"kata mantan Kabag Humas Pemkab Sinjai ini.

Demikian pula disampaikan oleh Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif. Ia mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dan selalu siaga.

“Kami mengajak seluruh warga, terutama yang bermukim di lereng bukit, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat tanda-tanda bahaya, segera mencari tempat yang aman,” imbau Bupati. (Pz).


×
Berita Terbaru Update