Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Talkshow di Radio SB, Kadisdik Sinjai Ungkap Strategi Pengentasan ATS Melalui Program "TASIKOLASI"

Kamis, 19 Juni 2025 | 12:16 WIB Last Updated 2025-06-19T04:16:48Z

PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI - Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Pendidikan yang dipimpin oleh Irwan Suaib terus melakukan inovasi dalam menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS).

Melalui program talkshow “Dialog Khusus” di Radio Suara Bersatu (SB) 95,5 FM Sinjai, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sinjai, Irwan Suaib ungkap strategi pengentasan ATS melalui program inovatif bertajuk “Tasikolasi” atau “Ayo Sekolah Lagi”, Rabu (18/06/2025) siang.

Dipandu host Nurlaelah, Irwan Suaib menjelaskan bahwa program ini lahir sebagai respons atas meningkatnya jumlah ATS berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari Badan Pusat Statistik (BPS).

“Tahun 2021 angka ATS tercatat sebesar 8,14 persen dan meningkat menjadi 10,65 persen pada tahun 2022,” ungkapnya.

Irwan menambahkan, data tersebut belum bersifat by name by address, sehingga menyulitkan intervensi secara langsung.

Untuk itu, pihaknya menciptakan Aplikasi Tasikolasi sebagai solusi awal pendataan ATS secara menyeluruh di seluruh wilayah Kabupaten Sinjai.

Lebih lanjut, Irwan merinci tiga komponen utama dalam implementasi Tasikolasi.

Yang pertama, pendataan ATS melalui aplikasi Tasikolasi. Pendataan dilakukan oleh guru non-ASN yang telah diberi pelatihan khusus.

“Mereka bertugas mencatat anak-anak yang tidak bersekolah di dusun atau lingkungan masing-masing. Data yang dikumpulkan kemudian divalidasi untuk memastikan akurasinya,” sambungnya.

Kemudian yang kedua, yaitu program orang tua angkat. Dalam program ini, para kepala sekolah dan guru ASN/PPPK ditugaskan menjadi orang tua angkat bagi dua ATS.

“Orang tua angkat ini bertanggung jawab memberikan edukasi, membujuk anak untuk kembali bersekolah, baik di jalur formal maupun nonformal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta memastikan proses belajar berlangsung,” kata Irwan.

Selanjutnya, yang ketiga adalah program Tutor Angkat Balibolae. Guru non-ASN juga dilibatkan sebagai tutor bagi dua ATS yang belum pernah bersekolah atau belum memiliki ijazah setara SD (Paket A).

“Para tutor ini diberi tugas mengajar dan mendampingi ATS hingga siap didaftarkan di PKBM,” jelas Mantan Kadis Kominfo dan Persandian Sinjai ini

Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis komunitas ini, Dinas Pendidikan Sinjai berharap jumlah ATS di daerah dapat ditekan dan hak pendidikan anak-anak di Sinjai tetap terjamin. (Adv).
×
Berita Terbaru Update