PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI - Program Sekolah Rakyat yang dicetuskan oleh Pemerintah, khususnya Kementerian Sosial, bertujuan untuk memberikan pendidikan berkualitas secara gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem seluruh Indonesia.
Program ini yakni, berupa sekolah berasrama yang menyediakan fasilitas pendidikan, tempat tinggal, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sinjai, A. Muh. Idnan saat wawancara khusus dengan Paparazziindo.com. Senin 30 Juni 2025 di kantor Dinsos Sinjai, Jl. Jenderal Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Tujuan dari Sekolah Rakyat diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk meraih masa depan yang lebih baik, sesuai Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto.
Rencananya 200 Sekolah Rakyat ini bakal di Launching oleh Presiden pada bulan Juli 2025 mendatang.
Khusus di Kabupaten Sinjai dari sejumlah sekolah yang di tinjau oleh Kepala Satuan Kerja Sarana dan Prasarana Strategis Kementrian PU (Satker) Makassar hanya SMP Negeri 19 yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai rintisan Sekolah Rakyat yang berada di Tellulimpoe, Lappae, Kecamatan Tellulimpoe.
"Saat ini anggota pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sudah turun untuk mendata anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Sekolah Rakyat ini, akan merekrut anak-anak dari keluarga kurang mampu sebanyak 100 orang 4 ruang belajar dari tingkat SD dan SMP di Kabupaten Sinjai,"jelasnya.
Adapun fasilitas yang disediakan oleh Kementerian Sosial yakni, Asrama, gratis, dan menyediakan kebutuhan dasar seluruh anak-anak pada Sekolah Rakyat, targetnya ini yakni anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Kurikulum yang digunakan dalam Sekolah Rakyat, standar nasional dengan materi pendidikan karakter, kepemimpinan, keterampilan vokasi dan kewirausahaan, fasilitas dan kuantitas setara dengan sekolah unggulan, termasuk fasilitas fisik dan model pembelajaran fleksibel.
Terkait perbedaan dengan sekolah biasa, Sekolah Rakyat berfokus pada siswa dari keluarga kurang mampu dan menerapkan konsep berasrama.
Bedanya Sekolah biasa umumnya tidak menyediakan asrama dan siswa harus pulang pergi setiap hari.
Sementara Sekolah Rakyat menyediakan fasilitas lengkap dan kebutuhan dasar siswa secara gratis, termasuk makanan dan tempat tinggal,"beber A.Idnan.
Kementrian Sosial dan Pemerintah daerah akan bekerja sama dalam pelaksanaannya, termasuk seleksi guru akan dilakukan secara profesional, baik dari guru ASN maupun non ASN yang telah bersertifikasi.
Pelaksanaan Sekolah Rakyat ini akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025-2026 fokus pada jenjang SD/SMP di Kabupaten Sinjai.
Untuk diketahui bahwa lokasi Sekolah Rakyat sesuai rencana Kementrian PUPR akan dibangun nanti di daerah Tanassang belakang Kantor Bupati Sinjai, dengan luas 7,2 hektar are. (Pz).