PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI — Selasa 21 Oktober 2025, sekitar pukul 00.00 Wita, menjadi penanda berakhirnya riwayat sebuah bangunan yang usianya terbilang sangat muda di Kabupaten Sinjai.
Gedung lama BRI Unit Sangiasseri yang berada di Bikeru Kecamatan Sinjai Selatan jalan poros Sinjai-Bulukumba roboh, menyisakan puing-puing dan tanda tanya besar, namun ironisnya, juga menyisakan rasa syukur mendalam karena tak ada korban jiwa.
Keruntuhan ini adalah klimaks dari masalah struktural yang telah lama dideteksi.
Proses Evakuasi Dini Menyelamatkan Situasi
Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Sinjai, H.M. Dandy Wardana, memastikan bahwa ketika bangunan itu roboh, seluruh aktivitas telah dipindahkan. BRI bergerak cepat setelah mendapati kondisi gedung yang kian memprihatinkan.
"Sejak 18 Agustus 2025, seluruh kegiatan operasional telah dipindahkan ke kantor sewa baru yang berlokasi persis di depan gedung lama," ujar Dandy. Ia menegaskan, keputusan evakuasi dini ini sangat krusial, memastikan tidak ada korban dan layanan bagi nasabah tetap berjalan normal tanpa gangguan sedikit pun.
Fakta Kronologis: Dibangun 2021, Rusak Berat 2022.
Latar belakang ambruknya gedung ini menjadi inti narasi. Gedung BRI Unit Sangiasseri diketahui baru selesai dibangun pada September 2021 dan mulai beroperasi penuh pada 1 Desember di tahun yang sama. Namun, masa operasionalnya tak berlangsung lama dalam kondisi prima.
Hanya berselang sepuluh bulan (September 2022), kerusakan fatal mulai terdeteksi. Hasil audit teknis dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sinjai kemudian menguatkan kekhawatiran tersebut, menyatakan bahwa tingkat kerusakan bangunan telah mencapai 53,23%—sebuah angka yang menempatkannya dalam kategori rusak berat.
Kerusakan yang begitu cepat ini memicu proses pelaporan yang panjang:
Juni 2024: BRI Cabang Sinjai secara resmi melaporkan kondisi genting ini kepada Kantor Wilayah.
15 Agustus 2025: Izin pindah kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya diperoleh, yang kemudian diikuti pemindahan operasional tiga hari kemudian.
Kerobohan ini kini menyisakan area yang harus diamankan. Sebagai langkah antisipasi, BRI telah memasang pagar seng keliling setinggi 3 meter di sekeliling puing.
"BRI berkomitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kelancaran layanan bagi seluruh nasabah di wilayah Sinjai," tutup Dandy Wardana. Insiden ini kini menjadi catatan serius tentang kualitas bangunan BUMN yang harus ditindaklanjuti lebih mendalam. (*/Pz).