PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI – Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah anaknya, seorang ibu tuna netra dengan ditemani dua orang anaknya yang masih balita, rela jualan keripik pisang di tepi jalan Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara, dibawah lampu merah depan tugu bambu poros Sinjai-Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) tepat depan Kantor Dinas Kominfo.
Kepada Media ini, Ibu Hasmi saat ditemui mengatakan,”saya menjual keripik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari dan biaya sekolah anak kami yang masih duduk di Kelas 1 SMP dan yang bersekolah di SD kelas 4,”ujarnya. Selasa (11/02/2025) sore.
Lanjutnya,”Suami saya juga tuna netra kerjanya sama hanya berjualan keripik dipinggir jalan raya, di jalan Bhayangkari depan taman Demma setiap pagi pada hari Jumat bersama anak kami,”sambungnya.
“Kami tinggal satu rumah di Jl. Cokroaminoto, bersama empat orang anak laki-laki kami, kalau yang menemani saya jualan keripik setiap harinya, umurnya baru 4 tahun dan adiknya 2 tahun,”katanya.
Ditanya berapa keuntungan yang diperoleh dari setiap bungkus keripik pisang yang laku terjual seharga Rp6.000, Ibu Hasmi sambil duduk dan menggendong balitanya, menyampaikan,”saya dapat keuntungan Rp2.000, karena keripik ini kami beli juga dengan harga Rp4.000 perbungkus dan saya naik ojek keluar dari rumah,”tuturnya.
“Alhamdulillah dari hasil jualan keripik pisang dan keripik lainya, kami bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan biaya sekolah anak kami,”urainya dengan nada haru.
Pantauan dilapangan, ibu Hasmi bersama kedua anaknya berjualan menggunakan sebuah alat elektronik mini yang mana suara anaknya telah direkam, sehingga tidak lagi teriak berulang-ulang menjajakan jualan keripiknya kepada masyarakat yang melintas di jalan raya, rekaman suara ini menarik perhatian warga setempat untuk singgah membeli dagangan sang ibu tuna netra ini.
Pada saat ada warga yang singgah membeli keripik, anak sang ibu yang berusia 4 tahun inilah yang membantu menerima uang orang lalu menyerahkan kepada ibunya. (Pz).